.comments-page { background-color: #f2f2f2;} #blogger-comments-page { padding: 0px 5px; display: none;} .comments-tab { float: left; padding: 5px; margin-right: 3px; cursor: pointer; background-color: #f2f2f2;} .comments-tab-icon { height: 14px; width: auto; margin-right: 3px;} .comments-tab:hover { background-color: #eeeeee;} .inactive-select-tab { background-color: #d1d1d1;}

Laman

Tutorial Ragnarok

Amanda Thatcher, Calon Penerus Tahta Nenek

Jumat, 19 April 2013
London - Amanda Thatcher terbang berkilo-kilometer dari Amerika Serikat menuju London, Inggris, pada pekan lalu untuk menghadiri upacara pemakaman neneknya Margaret Thatcher, Rabu, 17 April 2013.
Dalam prosesi pemakanan di Katedral St Paul, gadis berusia 19 tahun yang kini menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Amerika Serikat ini mendapatkan kehormatan membacakan kata sambutan.
Menurut sejumlah laporan, Amanda menyampaikannya dengan tegas dan anggun. Sikap dia mengingatkan sejumlah orang pada sikap neneknya ketika menjadi Perdana Menteri Inggris. Dia juga mengutip ayat suci dalam Al Kitab. "Ekspresi wajahnya mirip neneknya," tulis harian Express, Jumat, 19 April 2013.
Mengenakan untaian kalung mutiara, dengan busana hitam, topi hitam, dan bersepatu hitam hak tinggi, mahasiswi Texan College ini tampil dengan emosi yang terjaga sebelum kurang lebih 2.000 tetamu, yang terdiri atas Ratu Inggris, Perdana Menteri, utusan negara-negara asing, serta sejumlah televisi, hadir.
Amanda juga membungkuk hormat dengan sempurna ketika memperkenalkan diri kepada Ratu usai memberikan sambutan. Dame Mary Archer, istri bekas Ketua Partai Konservatif Lord Jeffrey Archer, mengatakan, "Saya rasa dia membacakannya begitu anggun dan dia memiliki aksen Atlantik yang bagus. Amanda adalah indah. Dia memberikan layanan yang pas."
Amanda dan kakaknya, Michael, 24 tahun, adalah anak dari Sir Mark Thacher dengan pasangan istri pertama, Diane Beckett. Mereka tinggal di Dallas, Texas. Menurut pihak sekolah tempat Amanda menempuh pendidikan dasar, dia memiliki bakat olahraga, terutama di cabang atletik. Kedua bersaudara ini memutuskan memeluk agama sesuai dengan iman neneknya, yakni Kristen Avengelis.
Michael dan Amanda lahir di Amerika Serikat. Namun, masa kecil dua bersaudara ini banyak dihabiskan di Afrika Selatan. Mereka tinggal di sebuah rumah agung di Cape Town, tempat Michael bermain kriket, sedangkan Amanda menekuni latihan berkuda.
Namun, setelah Mark ditahan pada 2004 karena keterlibatannya dalam kudeta di Guinea Ekuatorial, Dianne kembali ke Dallas bersama anak-anaknya. Pasangan suami istri, Mark dan Dianne, bercerai diawali dengan pertengkaran sengit. Selanjutnya, keduanya menikah lagi.
Namun demikian, ayahnya tak boleh masuk ke Amerika Serikat lantaran pernah mendekam dalam bui terkait keterlibatannya di kudeta Guinea Ekuatorial. Pada usia 12 tahun, Amanda dilaporkan menulis surat kepada Presiden Bush meminta Bush melakukan intervensi atas pelarangan tersebut.
"Anda tahu bagaimana perasaan Anda tentang putri Anda," tulis Amanda. "Saya ingin ayah kembali ke Amerika." Surat ini kabarnya tidak mendapatkan balasan. Ratusan orang di jejaring sosial Twitter, menulis, "Dia tampil menawan dan sempurna di prosesi pemakaman."
Nigel Evans, anggota parlemen dari Partai Konservatif, mengatakan, "Saya rasa dia sempurna, benar-benar sempurna. Dia tahu mata dunia tertuju kepadanya. Ketika dia berbicara dan memberikan sambutan, banyak orang menangis. Namun, dia tetap tampil dengan ketenangannya yang sempurna."
EXPRESS | TELEGRAPH | CHOIRUL
LIHAT JUGA Pemakaman megah Margaret
 Thatcher menghabiskan Rp148 miliar


0 komentar:

Posting Komentar