Pesisir Selatan - Pujiyono tak pernah membayangkan akan
menjadi seorang Wali Nagari atau Kepala Desa Sungai Pulai, Sumatera
Barat. Tahun 1991 lalu, saat usia 20 tahun dan masih bujangan, Pujiyono
ikut orang tuanya yang asli Semarang hijrahi ke Sungai Pulai, Kabupaten
Pesisir Selatan, Sumatera Barat mengikuti program transmigrasi.
Orang
tua Pujiyono mendapat jatah tanah kelolaan seluas 2,25 hektar untuk
dikelola. Sayang, tanah yang dikelola Pujiyono dan orang tuanya sulit
membuahkan hasil maksimal lantaran lahan gambut. Lantas, Puji dan
keluarga mengandalkan jatah hidup pemerintah setiap bulan seperti beras,
telur ayam, gula, minyak goreng, dan kebutuhan sehar hari lainnya.
"Waktu
itu pahit banget, tanah gambut sulit ditanami, air warna coklat, kita
mandi airnya warna coklat," ujar Pujiyono di sela-sela ekspo Kementerian
Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) di Kabupaten Pesisir Selatan, Senin
(15/4/2013).
Kemudian, tahun 1997 para transmigran di Sungai
Pulai mendapat kesempatan mengikuti program kredit untuk menanam dan
mengembangkan benih kelapa sawit yang dikeluarkan Bank BRI. Ternyata
lahan gambut cocok untuk kelapa sawit.
Tanaman komoditi ekspor
ini membawa perlahan membawa berkah bagi Pujiyono dan keluarga
transmigran lainnya.."Banyak yang berhasil karena kelapa sawit," imbuh
Puji.
Ia sendiri bisa menyekolahkan dua anaknya seorang putri di
Madrasah Tsanawiyah atau setingkat SMP dan seorang putra yang masih
duduk di SD. Dia juga bisa membangun rumah dan memiliki sebuah mobil
pribadi.
Tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan
memekarkan beberapa wilayah di perbatasan dengan provinsi Bengkulu
menjadi 10 Nagari. Pujiyono pun memberanikan diri mendaftar menjadi Wali
Nagari dan akhirnya dipilih masyarakat Sungai Pulai."Saya dilantik
tanggal 25 januari 2012 untuk masa jabatan 6 tahun sampai 2018,"
imbuhnya.
Pujiyono membawahi 135 kepala keluarga atau sekitar
1600 jiwa di Nagari Sungai Pulai. Mereka berasal dari beberapa kabupaten
di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan sekitar 20% warga lokal. .
Setelah
menjabat Wali Nagari, Pujiyono mengajak setiap kepala keluarga urunan
mendirikan kantor Nagari. Bentuk atap bangunannya adalah kombinasi atap
rumah gadang dan rumah joglo. Adapun. Total dana yang terkumpul dari
hasil urunan warga Rp 130juta, ditambah dari dana pemda Rp 29,5 juta.
Kini,
Pujiyono dan warganya bahu-membahu membangun Nagari Sungai Pulai yang
jaraknya 280 Km dari Painan, kota Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera
Barat.
"Kami mayoritas menanam kelapa sawit dan mengembangkan sekaligus
kesenian dari daerah asal kami kepada masyarakat Pesisir Selatan," kata
Pujiyono yang murah senyum itu.
Sumber :Detik.com
0 komentar:
Posting Komentar