Seorang remaja laki-laki yang keliru diidentifikasi
sebagai bom tersangka Boston berusaha menahan air mata saat ia
menceritakan bagaimana ia memohon polisi untuk membantunya membersihkan
namanya. Sulahaddin Barhoum, remaja asal Maroko yang memenangi sejumlah
kejuaraan lari, menyatakan 'teror' yang dialaminya oleh aparat
kepolisian dengan menyebarkan fotonya di Internet.
Barhoum, 17 tahun, pindah dari Maroko bersama keluarganya empat tahun
lalu. "Banyak teman menelepon dan mengirim email pada saya, mereka
mengatakan foto saya ada di Internet sebagai tersangka dalam bom
Boston," katanya.
Kini dirinya mengaku berada dalam kecemasan. "Saya takut, saya tidak
pernah berada dalam kesulitan dan aku takut akan keselamatanku,"
katanya.
Ia menyatakan dialah yang mendatangi polisi setelah foto-fotonya
beredar. Ia meminta seorang teman untuk menemaninya. "Saya berjalan di
lobi dan mengatakan kepada mereka 'saya pikir sayalah diinginkan oleh
FBI'. Saya memiliki surat-surat dan saya memberi mereka nomor jaminan
sosial sehingga mereka bisa memeriksa saya," katanya.
Namun selang sejenak, ia diperbolehkan pulang. "Mereka bahkan tidak
membawa saya ke sebuah ruangan khusus (untuk ditanyai). Merekasibuk
menelepon, kemudian berkata saya bebas untuk pergi," katanya.
Ia menyatakan hanya sekitar 25 menit berada di kantor polisi, namun
ia merasa sangat takut. "Foto saya tersebar di Internet dan saya
khawatir bahwa seseorang, orang gila, mungkin datang pada saya dan
keluarga saya," katanya.
Ia berada di sana bersama pelatih larinya. Sulahaddin mengenakan
baju olahraga warna biru. Keduanya membawa ransel dan berjalan untuk
mendapatkan posisi menonton terbaik. Secara kebetulan, sang pelatih juga
mengenakan topi putih, identitas yang disebut-sebut FBI sebagai terduga
pelaku bom Boston.
"Kami berada di sana untuk menonton pelari tercepat," kata
Sulahhadin, yang pernah mewakili sekolahnya dan South Boston di acara
sejenis. Ia berencana mengikuti New York Marathon November mendatang.
Sulahaddin, yang telah mengambil bagian dalam kejuaraan junior
Olimpiade dan merupakan anggota dari Momentum Athletic Club, mengatakan
ia marah tentang pengeboman tetapi tidak mengikuti berita tentang
penyelidikan FBI. "Saya bersekolah keesokan harinya. Lalu tadi malam
sekitar pukul 21.30 saya mulai mendapatkan pesan-pesan di Facebook dari
teman-teman. Saya pikir ada 204 pesan dan semua mengatakan saya difoto
sebagai tersangka," katanya.
Dia menelepon temannya untuk meminta saran karena tak tahu harus
berbuat apa. Dia mengatakan dia harus pergi ke FBI. "Saya memutuskan
untuk pergi ke kantor polisi terdekat," katanya.
Ia menyatakan akan membela Amerika Serikat melalui lomba lari. "Suatu
hari saya ingin berada di Olimpiade. Saya akan berlari untuk sekolah
saya di Revere dan South Boston karena ini adalah rumah saya dan saya
ingin mengharumkan nama AS satu hari nanti," katanya.
Tentang pelatihnya yang juga wajahnya tertangkap kamera CCTV, ia
menyebutnya sebagai 'pahlawan'. "Dia adalah pelatih dan mentor saya. Ia
mewakili Boston di 1500 meter di Kejuaraan New England. Kecepatannya
hebat dan dia membantu membentuk saya," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar